Tips Membatasi Penggunaan Hp Anak Kamu

Ketika anak beranjak remaja, orangtua harus siap menerima fakta bahwa mereka punya kehidupan baru di luar sana. Bukan hanya interaksi langsung, tapi juga lewat gadget. Jika ingin membatasi penggunaan HP, pastikan komunikasinya jelas dan bukan sekadar melarang dan marah-marah saja.

Justru ketika orangtua kerap melarang tanpa penjelasan logis, anak bisa saja bingung dengan standar yang diterapkan. Alih-alih menurut, mereka akan bersembunyi dan menghindar hingga akhirnya menjadi tidak jujur.

Baca Juga : Disini

Bahaya penggunaan HP

Memang wajar jika orangtua merasa khawatir dengan dampak negatif penggunaan HP. Mulai dari perundungan siber, predator seksual, akses tanpa batas ke internet, dan segudang risiko lainnya. Semuanya bisa menjadi sumber kerisauan tersendiri.

Jangan tutupi semua risiko dan bahaya dari penggunaan HP ini. Sampaikan kepada mereka bahwa kemewahan memiliki gadget sendiri ini datang satu paket bersama dengan risikonya.

Ada ekspektasi, ada pula konsekuensi. Di sini pula orangtua harus siap menjadi ekstra peka dan perhatian terhadap setiap aktivitas anak bersama HP. Bukan berarti anak harus selalu lapor apa saja yang mereka lakukan, namun orangtua perlu jeli mengawasi ketika ada aktivitas mencurigakan.

Semua konsekuensi ini sebenarnya sangat mungkin dihindari apabila komunikasi antara orangtua dan anak berjalan dengan lancar.

Sejak awal memberikan mereka ponsel, ingatkan bahwa fungsinya adalah agar bisa kontak dengan cepat ke orangtua atau keluarga. Bukan sebagai sumber distraksi. Bukan pula sebagai media mengakses internet tanpa batas.

Cara pintar membatasi penggunaan HP

Berikut ini beberapa ide agar anak bisa membatasi penggunaan HP tanpa merasa terlalu diatur:

1. Tuliskan peraturan

Ketika berbicara soal HP dan penggunaannya, buatlah peraturan dalam keluarga. Sampaikan seluruh hal penting dalam peraturan ini, seperti tidak menggunakan HP untuk merundung teman hingga cara berkomunikasi ketika pihak keluarga menghubungi.

Tuliskan semua peraturan ini bahkan apabila perlu buat semacam kesepakatan bertandatangan. Dengan demikian, anak bisa tahu apa saja ekspektasi orangtuanya. Ketika lupa, mereka bisa melihat kontrak yang telah dibuat hitam di atas putih.

2. Batasi jam penggunaan

Terkadang, HP juga bisa menjadi sumber distraksi hingga anak lupa waktu. Pekerjaan rumah dan tugas domestik jadi terbengkalai. Oleh sebab itu, ada baiknya orangtua menuliskan aturan berapa jam batas penggunaan HP setiap harinya.

Semuanya perlu disesuaikan dengan kebutuhan anak. Durasi bagi satu anak mungkin berbeda dengan anak lain dan ini bukan masalah. Intinya orangtua perlu sangat peka melihat bagaimana anak membagi waktunya dengan HP.

3. Jelaskan konsekuensinya

Meski seram, ada banyak contoh kasus konsekuensi penggunaan HP yang kelewat batas di luar sana. Jadikan itu sebagai cara menyampaikan konsekuensi secara nyata. Anak akan lebih mudah paham apabila menerima informasi dalam bentuk analogi atau contoh kasus.

Dengan demikian, semua konsekuensi bisa dipahami secara jelas. Ini juga harus dicantumkan dalam kontrak penggunaan HP yang Kamu buat.

4. Jadikan mereka pemilik

Apabila anak sudah paham, Kamu juga bisa meminta mereka menjadi bagian dari pemilik HP. Memiliki ini bukan hanya dalam hal bisa membawanya sehari-hari saat keluar rumah, tapi juga mengurus seputar kebutuhannya. Mulai dari daya baterai, kuota, dan lain sebagainya.

Ketika anak sudah punya uang jajan, minta mereka mengalokasikan dari situ. Dengan demikian, anak akan paham bahwa semakin sering mereka menghabiskan waktu untuk sekadar scrolling media sosial, semakin banyak pula kuota habis.-

5. Batasi penggunaan data

Masih berkaitan dengan data atau kota, berikan alokasi berapa gigabyte yang mereka miliki setiap bulannya. Ketika batasnya sudah terlewati, tak ada lagi negosiasi untuk menambah. Ini akan mengajari mereka tentang kedisiplinan serta sebab-akibat.

6. Orangtua punya akses

Untuk membatasi penggunaan HP, anak juga perlu tahu bahwa orangtua punya akses ke ponsel mereka. Mulai dari tahu kata sandi HP, media sosial, hingga memonitor siapa saja yang mungkin menelepon atau mengirim pesan kepada mereka.

Ini penting sebagai screening awal apabila ada masalah perilaku pada mereka. Orangtua juga bisa merancang cloud sharing sehingga tahu apa yang dilakukan anak dengan ponsel mereka.

Komunikasi antara anak dan orangtua jadi kunci ketika memberikan kepercayaan berupa HP. Membatasi penggunaan HP tidak mustahil dilakukan selama peraturannya jelas.

Comments

Popular posts from this blog

3+ Cara Efektif untuk Meningkatkan Followers Instagram

Alat Parafrase Online Gratis Terbaik

Jasa Pemasangan Mesin Evaporator Cold Room Refrigerasi